Sabtu, 30 Januari 2010

Tips Merawat Rantai Motor

 
Tips Merawat Rantai Motor

Kadang kita tak ambil peduli terhadap bunyi-bunyi yang timbul pada rantai motor, padahal bunyi-bunyi tersebut bisa jadi awal bencana terhadap kerusakan, dan parahnya lagi bisa menyebabkan kerusakan pada komponen pendukung rantai lainnya.. Rantai yang tidak beres bisa menyebabkan laju motor kita tidak stabil, maka dari itu perawatan terhadap rantai motor sangatlah penting, selain sebagai pengerak roda, rantai juga berhubungan dengan komponen mesin lainnya.. perawatan rantai bisa dilakukan oleh siapapun, tak mesti ke bengkel (biar irit,ehhhehhee...)
1. Selalu meminta petugas bengkel setiap kali melakukan servis motor, paling tidak setiap 20.000 km.
2. menjaga rantai tetap kering (jangan terlalu kering) dan jangan memberikan pelumas secara berlebihan, pilihlah pelumas khusus untuk rantai kalau tidak ada, pelumas bekaspun tak masalah dan lakukan pemberian pelumas secara berkala.
3. periksa bunyi yang keluar dari perputaran rantai, jika ada bunyi berarti ada yang tak beres pada rantai atau komponen pendukung lainnya, segera perbaiki jika ada bunyi pada rantai tersebut...

Tips Merawat Rantai Motor

Tips Merawat Rantai Motor

Kadang kita tak ambil peduli terhadap bunyi-bunyi yang timbul pada rantai motor, padahal bunyi-bunyi tersebut bisa jadi awal bencana terhadap kerusakan, dan parahnya lagi bisa menyebabkan kerusakan pada komponen pendukung rantai lainnya.. Rantai yang tidak beres bisa menyebabkan laju motor kita tidak stabil, maka dari itu perawatan terhadap rantai motor sangatlah penting, selain sebagai pengerak roda, rantai juga berhubungan dengan komponen mesin lainnya.. perawatan rantai bisa dilakukan oleh siapapun, tak mesti ke bengkel (biar irit,ehhhehhee...)
1. Selalu meminta petugas bengkel setiap kali melakukan servis motor, paling tidak setiap 20.000 km.
2. menjaga rantai tetap kering (jangan terlalu kering) dan jangan memberikan pelumas secara berlebihan, pilihlah pelumas khusus untuk rantai kalau tidak ada, pelumas bekaspun tak masalah dan lakukan pemberian pelumas secara berkala.
3. periksa bunyi yang keluar dari perputaran rantai, jika ada bunyi berarti ada yang tak beres pada rantai atau komponen pendukung lainnya, segera perbaiki jika ada bunyi pada rantai tersebut...

TIPS MUDIK DENGAN SEPEDA MOTOR

TIPS MUDIK DENGAN SEPEDA MOTOR


Mudik menggunakan sepeda motor bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan, tapi bila tidak disiapkan dengan baik maka mudik dengan menggunakan sepeda motor bisa juga menjadi malapetaka, berikut kiat-kiat yang bisa dilakukan pemudik yang akan menggunakan sepeda motor.

Berikut ini beberapa langkah persiapan Mudik yang aman dengan sepeda motor :

1.)  Siapkan Mental
Bisa jadi menggunakan sepeda motor adalah alternative terakhir anda untuk mudik, jika memang demikian buat senang perasaan anda, hilangkan beban, perasaan was-was, kekhawatiran yang berlebihan, bangun perasaan didalam jiwa bahwa mudik dengan sepeda motor itu kegiatan yang menyenangkan.

2.)  Siapkan Pengetahuan
Perluas pengetahuan anda tentang rencana mudik yang akan dilaksanakan, meliputi kondisi rute, kondisi sepeda motor dan informasi lainnya yang berkaitan dengan mudik, Peta mudik berikut informasi tambahan lain biasanya terbit di Koran-koran Nasional H-7 s.d H-3.

3.)  Siapkan Fisik
Istirahat yang cukup sebelum anda pergi, hindari minum obat-obatan yang membuat anda ngantuk dan lemah,
Untuk memiliki waktu istirahat yang cukup sebelum pergi, lakukan persiapan mudik secara bertahap, dan terencana.

4.)  Siapkan Sepeda Motor
Cara yang singkat dan pasti adalah membawa sepeda motor anda kebengkel terpercaya, sampaikan ke mekanik bahwa motor tersebut akan dibawa oleh anda sebagai alat transportasi mudik, sebaiknya lakukan pemeriksaan dan perbaikan 1 minggu sebelum dipakai mudik, sehingga anda memiliki waktu yang cukup untuk beradaptasi kembali dengan motor anda terutama jika ada perbaikan lanjutan. Pastikan kelengkapan standar motor berfungsi dengan baik, kaca spion, sistim kelistrikan ( CDI, Head lamp, Sign lamp, horn, Fuse system ), sistim pengereman ( Kanvas rem, minyak rem, kabel rem ) , sistim penggerak ( kopling, gear, ban, rantai dll ) dan Chasis.

Pada umumnya sepeda motor tidak dirancang untuk membawa banyak beban, tetapi jika kita terpaksa membawa barang untuk bepergian jauh kita harus memperhatikan sisi keselamatan didalam mengendarai sepeda motor, pada prinsipnya barang yang kita bawa harus tidak mengurangi kemampuan kita didalam mengendalikan sepeda motor dan lalu lintas sekitar dan memenuhi aturan lalu lintas yang ada,
Usahakan mengatur beban kearah depan sepeda motor- tempatkan beban diatas, didepan sumbu belakang, mengikat beban dibagian belakang sumbu sepeda motor akan menambah pusat gravitasi motor yang mempengaruhi cara motor mengerem dan berbelok, kemudian atur penempatan beban secara merata.
Kami sarankan menyimpan barang yang akan dibawa pada tempat yang khusus didesign untuk membawa barang, seperti Tail Box, side box, maupun Tank bag, jika menggunakan dus usahakan dus tersebut terikat kuat, diatas sadel motor dan tidak mempengaruhi posisi pengendara sepeda motor.
Dalam hal tali menali barang di motor, Tali cenderung meregang dan simpul menjadi longgar, untuk itu gunakan tali yang baik yang tidak terpengaruh oleh panas matahari serta memiliki daya cengkeram yang baik seperti tali elastis atau jaring.
Pada prinsipnya semua barang boleh kita bawa asal tidak melebihi kemampuan sepeda motor dan tidak melanggar hukum, tetapi sangat disarankan untuk tidak membawa barang barang cair dan yang mudah terbakar.

5.)  Alat Pelindung Diri ( APD ) dan perlengkapan standar
Gunakan APD yang sesuai, Safety Helmet yang layak pakai, sarung tangan ( setidaknya bawa 2 pasang ), jaket yang nyaman untuk menahan terpaan angin, pilihlah warna jaket yang cerah dan memantulkan cahaya sehingga mudah dilihat pada malam hari, kemudian celana panjang dari bahan jeans, Jas hujan dan sepatu yang menutupi tumit, Selanjutnya dokumen yang diperlukan, obat-obatan yang menjadi kebutuhan pribadi, suplemen, obat tetes mata, obat penghilang rasa pegal dan obat pusing kepala kemudian bawa juga tool kit standar, dan spare part standar seperti Busi, bolham lampu, kabel kopling, kabel gas, dll.

6.)  Berdoa
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, selalu ada kekuatan dari Yang Maha Kuasa untuk mengatur itu semua, berdoalah sebelum berangkat agar Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi perjalanan kita.

7.)  Beristirahat
Jika anda merasa ngantuk dan letih jangan paksakan diri untuk terus melaju, ngantuk dan letih adalah “early warning ” dari sistim kebugaran badan kita yang meminta untuk beristirahat, tidak ada cara yang paling efektif selain beristirahat, banyak kasus kecelakaan terjadi karena pengendara sepeda motor memaksakan diri tetap melaju, diantaranya karena merasa sudah dekat dengan tujuan, atau sudah mengkonsumsi minuman yang mengandung caffeine / taurine. Beristirahatlah setelah maksimum 3 jam nonstop perjalanan anda, beristirahat kurang dari 3 jam setelah perjalanan akan lebih baik, bagaimanapun juga anda bukan seorang pe-rally profesional, bukalah helm, kendorkan semua ikatan seperti sarung tangan, ikat pinggang, sepatu, lakukan olah raga ringan, dan hirup udara sebanyak-banyaknya. Lakukan juga pemeriksaan terhadap Sepeda motor anda, seperti rantai, baut-baut pada poros ban, tekanan angin pada ban dan jumlah oli. Manfaatkanlah pos-pos mudik yang banyak didirikan disepanjang jalur mudik, saat beristirahat anda dapat juga berkomunikasi dengan anggota keluarga lainnya sehingga mereka tahu kondis dan posisi anda.

8.)  Jangan Memaksakan Diri
Selama perjalanan, terapkan cara mengendarai sepeda motor sewajar mungkin yang anda bisa lakukan, jangan memaksa diluar batas kemampuan anda, memaksakan memacu sepeda motor diluar batas kemampuan bisa terjadi karena ingin cepat sampai, atau terprovokasi oleh keadaan, dan ini sangat berbahaya.
Pastikan anda memiliki pandangan yang jelas dan luas saat memasuki suatu kondisi jalan jangan berspekulasi


9.)  Atur Penumpang Anda
Jika anda membawa penumpang, beri tahu kepada penumpang agar bisa “sejiwa” dengan anda, tidak banyak bergerak, tidak menurunkan kaki dari foot step walaupun sepeda motor sedang berhenti sejenak di lampu merah atau ditengah kemacetan. Posisikan penumpang anda kearah depan dari as ban belakang, artinya penumpang harus sedekat mungkin dengan pengendara.

10.)  Sampai di tujuan
Periksa kembali kondisi sepeda motor anda catat kejadian dan kondisi rute yang telah dilalui, lakukan persiapan yang sama untuk kembali ke kota asal.




PENYAKIT MOTOR KALA MUDIk

Bagi pemudik yang mengandalkan sepeda motor, mereka harus paham akan penyakit tunggangannya. Apalagi jika jalur yang mereka lewati padat akan kendaraan, laju kendaraan pun jadi tidak normal sehingga memaksa pengendara "memeras" tuas kopling (untuk motor jenis sport dan bebek) plus pedal rem (baik tangan maupun kaki).

 

Demikian halnya pemudik dengan sukter matik. Mereka bukan berarti bisa aman ketika menghadapi jalanan yang padat. Problem tetap ada. Apa saja sih, gangguan pada motor kala mudik?

 

Hampir semua motor punya karakter masalah yang sama dalam menghadapi kemacetan. Kalau jenis sport dan bebek kopling, masalahnya hampir sama. Karena terlampau sering stop and go dengan jarak yang jauh, kopling berisiko selip. Artinya, risiko kampas kopling hangus bisa saja terjadi. Ada baiknya, sebelum melakukan ritual mudik, ganti komponen tersebut.

 

"Jangan karena sudah ganti kampas baru, pas mudik lebih banyak gantung RPM ketika macet. Sama juga bohong. Bisa bikin kampas kopling hangus," ungkap Soebronto Laras alias Bronx, pemilik bengkel Mandiri Motor (M2) di Jakarta Barat.

Problem lainnya, untuk motor dengan manual clutch, kabel kopling bisa cepat getas lantaran terlalu sering digantung. Jangan terlalu percaya diri, sekalipun sudah ganti baru sebelum berangkat. Nah, saat ganti baru, sebaiknya pakai punya Vespa karena bandel.

 

Penyakit lainnya, rem. Karena kaki keseringan menginjak pedal—bisa terus berlangsung tanpa disadari—meski hanya setengah, teromol jadi panas. Bahayanya, bila kualitas kampas jelek, teromol bisa termakan.

 

Bagi pengguna skutik, bukan berarti mereka tidak punya masalah saat terlalu sering stop and go. Yang perlu diperhatikan pada komponen, selain rem, adalah CVT. "Paling utama, awasi kondisi belt. Sebelum mudik, sebaiknya ganti dulu karena sabuk menerima beban putaran CVT," saran Arif Mutaqin, mekanik dan pemilik bengkel Rif Tech, Jakarta Timur.

 

Sekadar mengingatkan, buat skutik yang sudah mengalami bore up, temperatur cepat naik. "Maksimalnya 150 cc karena masih aman dan kuat untuk material blok silinder. Ini pun harus memerhatikan oli," tegas




Perawatan Berkala pada Rem Cakram

Perawatan Berkala pada Rem Cakram

Memang saat rem motor tidak memiliki masalah maka perasaan kita pasti akan lebih tenang. Kita jadi bebas melakukan kegiatan sehari-hari ataupun touring bersama rekan-rekan sejawat. Tapi bagaimana jika sistem pengereman pada kendaraan yang akan digunakan mengalami masalah. Sebaiknya jangan paksakan keinginan anda karena hanya akan membuat masalah nantinya.

Agar komponen dari rem bisa bekerja maksimal maka perawatan secara berkala adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Biasanya untuk pengecekan berkala pada sistem pengereman yang menggunakan cakram dilakukan 6 bulan sekali. Pengecekan berkala ini tidak terlalu rumit, bisa dilakukan sendiri di rumah.

Untuk melakukan pengecekan terhadap sistem pengereman yang menggunakan cakram, perangkat yang perlu dipersiapkan adalah obeng min (-), kunci L ukuran 5, kunci pas dan sikat kawat.

Hal pertama yang harus dilakukan yaitu melepaskan dua baut pada kaliper dengan menggunakan obeng min (-). Karena dibawah baut tersebut terdapat baut L yang berfungsi sebagai baut sliding untuk kampas rem. Lalu lepaskan kaliper dari cakram dengan membuka baut dengan kunci pas.

Setelah kaliper terlepas dari cakram, kemudian lepas juga bracket rem. Jika bracket kering, bisa diberi oli. Bila itu sudah dilakukan maka anda harus memeriksa piston dari kaliper. Apabila terdapat debu pada piston sebaiknya anda bersihkan dengan menggunakan sikat kawat. Setelah bersih maka teteskan oli untuk mempermudah gerakan piston. Tapi perlu diperhatikan bila hal itu sudah dilakukan, lalu cek piston dengan cara menekan piston. Bila masih bisa bekerja maka berarti tidak ada masalah. Tapi bila dengan menggunakan kekuatan tangan sudah sulit bekerja maka terdapat masalah pada kaliper.

Jika kampas rem sudah aus maka secepatnya ganti dengan yang baru agar lebih aman. Jangan lupa untuk mengecek oli rem yang terdapat pada master rem, bila isinya berkurang tambahkan dengan oli rem yang sesuai dengan kendaraan roda dua.

Silakan rekan-rekan roda-dua mencobanya dirumah...

 Sumber:  http://pulsarian.or.id/pulsarian/index.php?option=com_content&task=view&id=455



Merawat Rem Cakram Sepeda Motor

Digunakannya rem cakram di sepeda motor merupakan suatu langkah untuk meningkatkan keamanan pengendara. Oleh karena itu perawatan pada bagian motor yang satu ini sangat perlu demi keamanan pengendara.

Umumnya perawatan yang dilakukan oleh pengendara adalah dengan mengganti minyak rem secara rutin satu atau dua tahun sekali. Namun, mengingat banyaknya debu dan kotoran yang ada di jalan maka kebersihan kaliper rem –yang berfungsi untuk mencengkeram piringan lem- menjadi langkah yang sangat dianjurkan.

Sebelum memulai langkah ini, ada baiknya untuk membeli seal (segel) piston yang akan dilakukan nanti bukan sekedar mengusir debu dan kotoran yang menempel, melainkan juga mengganti seal piston agar kerja rem menjadi lebih mantap.

Saat hendak memulai, copot secara perlahan kaliper rem dari shock breaker dan lepas kabel rem dengan cermat. Jangan sampai minyak rem berceceran kemana-mana, apalagi mengenai bagian-bagian motor yang lain.

Setelah itu lepas bantalan rem dan bersihkan dengan sikat kawat dan ampelas untuk memebersihkan permukaannya. Di sni pemilik sepeda motor juga bisa menggunakan brake cleaner agar kebersihan bantalan rem tadi menjadi sempurna. Setelah selesai gunakan air compressor agar semua kotoran yang menyangkut pada sudut-sudut todak terjangkau bisa segera menyingkir.

Setelah selesai, periksalah kaliper dengan seksama kalau-kalau ada bagian yang terkena karat. Setelah memastikan kaliper berada dalam kondisi yang bersih, letakkan sejenak di atas handuk atau kain yang lembut agar benar-benar kering.

Sambil menunggu, pastikan dengan seksama baut penahan kampas karena seiring dengan usianya, kerap terjadi komponen ini mengalami kerusakan. Kalau ada kerusakan sebaiknya diganti demi keamanan. Demikian pula dengan piringan (disk). Pastikan piringan ini kondisi permukaannya tetap rata, sebab kalau tidak akan membuat motor terasa slip saat mengerem. Untuk mengatasi masalah yang satu ini, hanya bengkel yang bisa mengatasinya.

Setelah semua oke dan seal bisa diganti, kembalikan semua komponen-komponen tadi ditempatnya semula. Jangan lupa melakukan ujicoba sejenak rem tersebut. Selamat mencoba.

 
Sumber: kompas

Merawat Motor 4 Tak, Simpel dan Mudah

Merawat Motor 4 Tak, Simpel dan Mudah

Sebenarnya merawat motor tidak rumit dan semahal yang dibayangkan sebagian orang. Pemeliharaan dan service rutin sudah tentu dibutuhkan. Buat para bikers penunggang  4 tak yang ingin motornya selalu tampil prima, ada beberapa jenis perawatan rutin yang dapat kita kerjakan sendiri dirumah. Selain hemat, juga nggak mesti sering-sering mampir kebengkel.  Berikut tipsnya  :

1. Cek oli mesin
Motor 4 tak memerlukan kondisi oli mesin yang lebih intens daripada jenis motor 2 tak. Hal ini dikarenakan hampir semua komponen penggerak di blok mesin terendam oli. Kurangnya kekentalan apalagi volumenya didalam mesin dapat menyebabkan keausan. Buntutnya mesin bisa rontok akibat pelumasan yang tidak sempurna. Kekentalan dan volume oli dapat kita periksa dengan membuka tutup oli mesin dan melihat indikatornya dibatang tutup. Ganti oli mesin maksimal jika jarak tempuh mencapai 3000 km.

2. Cek busi
Busi sangat vital bagi mesin motor. Komponen ini yang memicu nyala mesin. Perhatikan warna kepala busi, bersihkan dengan amplas halus kalau udah kecoklatan atau ada karat. Seandainya masih layak pakai, dapat dipergunakan kembali. Jika ada lengket kaya bekas oli, segera bersihkan bonggol tutup busi dengan lap kering. Sebaiknya busi diganti kalau sudah mencapai 12 ribu km. Perhatikan juga keadaan kabel koil yang menghubungkan arus listrik ke busi, bila udah uzur  terlihat ada retak-retak dan keras, sebaiknya segera diganti.



3. Cek Filter Karburator
Ada 2 jenis filter karburator, model basah dan kering. Model filter basah dibersihkan dengan menggunakan bensin lalu dilumasi oli setelahnya. Biasanya motor keluaran tahun 1990 s/d 2000-an, menggunakan model filter basah. Sedang tahun 2000 ke atas, biasanya menggunakan tipe kering. Cara perawatannya cukup mudah, yaitu tinggal disemprot dengan kompresor. Filter model ini diganti paling telat 25 ribu km dan tidak boleh terkena oli atau minyak. Filter oli pun harus diperhatikan. Motor tahun 90-an tidak menggunakan filter oli, tetapi untuk jenis motor tahun 2000 ke atas, menggunakan filter oli dan wajib diganti setiap kurang lebih 10 ribu km.

4. Cek Setelan Rantai dan Gir
Jangan biarkan rantai terlalu kendor atau terlalu kencang. Bila rantainya kendor, cukup disetel. Tapi kalau kering, cukup diolesi dengan oli khusus rantai (chain lube). Biasanya, rantai harus diganti kalau sudah mencapai 25 ribu hingga 35 ribu km. Jangan lupa memeriksa kondisi gir. Jika sudah terlihat tajam, lekas ganti, karena bisa bikin rantai copot bahkan putus mendadak.
Tapi kalau yang kita pakai jenis motor Matic semisal Yamaha Mio atau Honda Vario yang menggunakan V/Belt, rantainya tidak dapat disetel dan wajib diganti setiap 25 ribu km. Bila rantai dan gir sudah beres, sekalian periksa kampas rem depan dan belakang, ganti bila sudah terlihat menipis.

5. Membersihkan Karburator
Bersihkan bagian pilot dan main jet motor. Untuk menyetel angin motor tipe manual (buatan tahun 90 hingga 2000-an), tutup baut setelan angin sampai pol lalu buka pelan-pelan berlawanan arah jarum jam, maksimal 1/2 putaran. Untuk tipe Vakum, yaitu motor keluaran 2000 ke atas juga sama yaitu dengan membersihkan pilot dan main jet. Maksimal putarannya 2 ½ berlawanan arah jarum jam. Untuk penyetelan klep motor dapat dilakukan setiap 12 ribu hingga 18 ribu km.



6. Cek Kondisi Aki
Accu atau aki juga ada 2 jenis, kering dan basah. Motor-motor buatan tahun 2000 ke atas, umumnya telah menggunakan jenis aki kering yang tak memerlukan perawatan khusus. Tapi setiap tiga tahun, maksimal, kudu ganti. Sedangkan motor yang menggunakan aki basah, lakukan cek air aki setiap 10 ribu km. Bila air akinya kering, segera diisi. Ciri-ciri aki basah yang kondisi sudah lemah adalah motor tidak kuat starter. Nggak usah maksa motor menyala dengan cara didorong karena dapat merusak gigi transmisi.

7. Panaskan Mesin Motor
Selalu panaskan mesin sebelum dijalankan. Hal ini amat dianjurkan agar sirkulasi oli dapat melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak. Nggak usah lama-lama, cukup 1-2 menit saja. Kalau kelamaan bisa-bisa pipa knalpot menguning.

 

 8. Gunakan Sparepart (Suku Cadang) Asli
Memang, suku cadang asli sedikit lebih mahal. Namun lebih tahan lama dan kualitasnya pun terjamin di banding yang palsu.

Selain beberapa hal di atas, penting juga untuk selalu memeriksa tekanan ban. Ban yang terlalu keras atau kurang angin bisa mengakibatkan kembang ban menjadi rusak.

Jika rutin mengerjakan pemeriksaan dan perawatan tadi, dijamin motor kita berumur panjang dan ngga ngerepotin dan selalu siap tempur...


Waspadai Jika Motor 4-Tak Mulai Ngebul

Kalau motor kita RX King atau Ninja 150 yang berbasis mesin 2-tak, pasti biasa dengan asap yang mengepul keluar dari knalpot. Tapi kalau yang kita pakai itu Honda Supra atau Tiger, Shogun 125 dan seterusnya yang menggunakan mesin 4-tak?

Jangan buru-buru bingung jika motor 4-tak kita berasap alias ngebul. Walaupun memang tetap saja ada ketidakberesan terjadi pada mesin motor. Lihat dulu warna asapnya. Kalau asap berwarna kehitaman atau abu-abu pekat, ini dapat dimungkinkan karena campuran bensin di karburator kebanyakan. Hal ini bukan berarti ada kerusakan, cukup atur setting karburatornya. Namun jangan dicuekin, bisa-bisa merembet. Paling cepat yang kita rasakan akibatnya adalah boros bensin atau busi cepat lemah.

Tapi bagaimana kalau ngebulnya putih kaya motor 2-tak?? Pada motor 2-tak, oli samping sekaligus berfungsi sebagai pelumas seher. Jadi ikut terbakar hawa bensin di ruang bakar. Sehingga asap berwarna putih dengan ikut terbakarnya oli samping tadi. Untuk motor mesin 4-tak, kalu begini kejadiannya baru kita boleh panik... Ini berarti ada oli mesin menetes masuk pengapian/ruang bakar. Akibatnya, oli itu ikut terbakar.

Kok bisa oli masuk kesitu? Ada beberapa kemungkinan, bisa dikarenakan seal klep sudah rusak akibat kurangnya suplai oli kekepala silinder. Hal ini menyebabkan  komponen aus akibat bergesekan dengan klep secara terus-menerus tanpa dibarengi cukup pelumas. Penggantian seal cukup untuk mengatasi problem.

Kemungkinan kedua, ring seher  minta diganti karena sudah tak sanggup menahan oli dari kruk as agar tidak masuk ruang bakar. Segera ganti ring seher untuk mencegah kerusakan yang lebih dahsyat. Tapi kalau kerusakan sudah parah dan menular kemana-mana, apa boleh buat. Kita kudu bayar lebih buat ganti piston dengan ukuran lebih besar (oversize).

Yang wajib kita ingat pada mekanisme motor bermesin 4-tak, peran oli mesin sangat sangat penting.. Kepekatan/kekentalan oli makin lama makin encer hingga daya lumasnya pun makin kurang. Jadi… jangan sampai telat ganti oli mesin…

Tips aman menerjang banjir untuk motor bebek

Tips aman menerjang banjir untuk motor bebek


Musim hujan telah tiba, jika anda tinggal di kota yang sering terkena banjir, bersiaplah. Paling tidak, Anda bisa tetap mobile meski jalan-jalan sudah mirip sungai.
Untuk pemilik motor jenis bebek (bukan skubek) berikut tips ringan mencegah motor tidak mogok saat menerjang banjir.



Balik Standar

Bagian-bagian yang dilepas, seperti pelindung kaki (tameng) dipasang kembali. Atau bodi yang sudah dimodifikasi, semisal sepatbor depan dan belakang, balikkan ke standarnya. Begitu juga mesin, tenaga yang besar (akibat sudah dimodifikasi) bisa membuat roda belakang spin. Kalau gejala itu berlangsung saat menikung, bisa-bisa terjatuh.


Tekanan Angin Ban

Saat musim hujan begini, pemakaian ban jenis semi-slick kurang tepat. Daya cengkerem kurang gigit dan sebaiknya kembali menggunakan ban standar, baik depan maupun belakang. Sebelum jalan - bila kondisi jalan basah (bertepatan hujan) - periksa tekanan angin ban. Pastikan tidak melewati ukuran standar, malah dikurangi 1-2 psi agar permukaan ban minimal 70% menapak ke aspal.


Lindungi Busi

Untuk mencegah agar busi tidak terendam air, lindungi dengan plastik akrilik dengan memanfaatkan sisi kiri dan kanan tameng sebagai peganggannya. Mulai dari bagian paling bawah tameng menutupi blok mesin. Agar plastik tidak koyak (karena terkena tekanan air, trus membentur kepala silinder) bagian atas dan bawah dikasih triplek atau bisa juga bambu. Boleh dilem atau diikat dengan kawat halus.
Untuk menempelkan plastik akrilik ke tameng bisa menggunakan plakban atau solatape (bukan dari kertas) yang lebar. Ketika menerjang banjir, upayakan kecepatan rata (5 km/jam) jangan dientak-entak yang bisa membuat air masuk melepas pelindung.


Kepala Busi di Sealer

Sekalipun busi sudah dilingdungi, untuk lebih meyakinkan, sambungan kepala busi dengan kabel sebaiknya diberi cairan perapat (sealer) untuk menutupi lubang pernafasan.


Tutup plastik

Seumpama ketinggian air hampir menutupi roda, kalau mau tetap melewati, jangan mengandalkan mesin hidup. Lebih baik didorong (mesin matikan), namun sebelum menerabas lakukan langkah-langkah ini. Copot kabel busi ujungnya ditutup dengan plastik (diikat karet).
Begitu juga dengan blok dan kepala silinder. Kalau masih panas, tunggu sampai dingin, baru dibungkus dengan plastik (bila perlu berlapis ganda) dan diikat pakai karet.

 

Stik Oli

Periksa tongkat pengukur oli mesin dan pastikan masih rapat. Kalau sudah longgar, sebaiknya ditutup juga dengan plastik agar air tidak masuk bercampur dengan oli.

 

Knalpot

Jangan lupa knalpot sambung memakai slang dan ikatkan ke plat nomer polisi agar air tidak masuk lewat knalpot saat mesin mati.

Jika sudah lolos dari menerjang banjir, copot semua pelindung, tunggu beberapa menit agar air jatuh. Bila perlu dibantu dengan memiringkan ke kiri dan kekanan. Trus, pasang standar tengah, tekan ke belakang dan ke depan beberapa kali. Baru kemudian nyalakan mesin dan tunggu beberapa menit.

 

 

Sumber: Kompas


SETELAH MELEWATI GENANGAN AIR

Pengendara motor yang sering melewati daerah-daerah yang rawan banjir tentu khawatir saat musim hujan tiba. Hal ini mengingat gangguan atau kerusaan yang mungkin timbul pada motor saat melewati banjir, apalagi kalau air tersebut sampai masuk ke dalam mesin.

Oleh karenanya untuk menghindari kerusakaan, perhatian pada mesin motor yang sempat terendam air hendaknya dilakukan, antara lain dengan mengganti oli karena mungkin oli yang lama kemasukan air. Meski relatif mudah untuk dilakukan, langkah ini hendaknya ditangani oleh mereka yang lebih ahli dibengkel agar bisa sekaligus dikuras.

Disamping itu, pemilik sepeda motor juga dapat memeriksa bagian busi. Bukalah busi dan bersihkan dengan cermat agar sistem pengapian tidak terganggu. Dan sebaiknya ganti busi dengan yang baru demi mendapatkan performa motor yang maksimal.

Kemudian ada baiknya lubang busi diberi pelumas sedikit agar bagian dalam lubang busi yang mungkin terkena air tidak mengalami korosi atau karat yang dapat menggangu dikemudian hari.

Untuk memastikan ”kesehatan” mesin, sebaiknya lakukan proses tune up agar komponen-komponen dalam mesin yang mungkin sudah tidak layak pakai seperti saringan udara dan saringan bensin bisa terdeteksi dan dapat segera diganti agar performa motor bisa tetap optimal.

Jangan lupa memeriksa bagian rem karena air yang masuk dalam sistem pengereman akan meninggalkan kotoran, kalau udah begini , gangguan seperti bunyi yang muncul saat pedal rem diinjak sampai rem yang tidak pakem seringkali muncul.

Untuk itu, selain membersihkan bagian ini, bagi yang menggunakan rem tromol penggunaan ”jalur air” pada kanvas rem ke tromol tidak terhambat oleh debu dan air yang sangat mungkin masuk kedalam sistem pengereman. Sinilah fungsi ”jalur air” tadi dimana ia dapat mengurangi debu dan air yang masuk.
 
Sumber: kompas



Cara Membersihkan Karburator

Cara Membersihkan Karburator


Karburator memiliki peran yang sangat vital bagi kendaraan Anda. Jika perawatannya tidak baik, maka besar kemungkinan motor menjadi rewel dan bisa ngadat saat Anda kendarai. Untuk itu membersihkan karburator, paling tidak 3 bulan sekali. Karena kalau sering dibongkar pasang dapat membuat baut cepat aus. Lalu, bagaimana cara membersihkannya?

1. Bersihkan filter udara/penampung debu
Lepaskan filter udara yang terpasang pada mulut karburator, lepas busa filter lalu bersihkan dengan cairan pembersih, kemudian biarkan kering sendiri. Jangan dibersihkan dengan cara disemprot udara bertekanan tinggi, karena dapat menyebabkan rusaknya pori-pori busa filter tersebut.

2. Bersihkan karburator
Buka karburator dengan cara melepas baut-baut pengikat, tutup karburator, katup cuk/choke, kran bensin. Gunakan kunci yang sesuai agar alat-alat tersebut tidak gampang dol. Lepas komponen-komponen karburator lalu tempatkan dalam wadah yang berisi cairan pembersih, biar gampang gunakan cairannya bensin. Lepas mangkok karburator, pelampung dan jarum pelampung, main jet, pilot jet, dan yang lainnya. Hati-hati terhadap parts yang kecil-kecil dan seal/karet pelindung, tempatkan dalam wadah yang mudah terlihat, agar nanti saat pemasangan tidak bingung mencarinya.
Jika sudah terlepas semuanya maka bersihkan karburator dengan kuas, lalu semprot lubang-lubangnya dengan udara bertekanan tinggi. Gunakan amplas halus untuk membersihkan kotoran pada spuyer-spuyer, Jangan terlalu banyak mengamplasnya, karena dapat menyebabkan perubahaan ukuran diameter spuyer. Setelah bersih, pasang kembali spuyer-spuyer tersebut. Gunakan obeng spuyer dan pengecangannya jangan terlalu keras, cukup gunakan dua jari pada ujung obeng.

3. Setel tinggi pelampung
Sebelum dipasang komponen-komponen karburator, jangan lupa untuk mengatur tinggi pelampung bensin dengan menggunakan jangka sorong/stigmat.

4. Rakit karburator
Pasang kembali bagian-bagian karburator yang tadi dilepas. Rakit karburator dan filter udara dengan dipasangkan kembali pada lubang mesin. Lalu setel kongdisi langsam motor pada keadaan mesin hidup. Setel spuyer angin-angin dengan cara memutar searah jarum jam smpai mentok, lalu putar balik beberapa putaran sesuai dengan standar mesin atau kondisi mesin motor kita.
Setel juga baut penyetel langsam yang terletak di pinggir badan karburator. Setel pada keadaan panas mesin yang ideal. Setelan putaran mesin jangan terlalu rendah atau pelan, hal ini dapat menyebabkan oli tidak dapat naik karena tidak terpompa akibat rendahnya putaran mesin.
 
 
Sumber: Dari Berbagai Sumber